MOTIVASI KONSUMEN
Ø Pengertian motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya “menggerakkan”
- Menurut robbins (2001), motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual.
- Menurut Sopiah (2008), motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan.
- Menurut Setiadi (2003), motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan-tujuan yang hendak di capai yang dikondisikan dalam kemampuan upaya untuk memenuhi suatu kebutuhan individual.
- Menurut Sunarto (2003), motivasi adalah keadaan yang diaktivasi atau di gerakkan dimana seseorang mengarahkan prilaku berdasarkan tujuan.
- Menurut American encyclopedia, motivasi adalah kecendrungan dalam diri seseorang yang membangkitkan topakan dan tindakan.
Dari seluruh argumen diatas dapat di simpulkan bahwa MOTIVASI adalah dorongan yang muncul dari dalam diri atau dari luar diri (lingkunan) yang menjadi faktor penggerak kearah tujuan yang ingin dicapai. Namun demikian, motivasi seseorang untuk melakukan atau membeli sesuatu yang sesungguhnya memang sulit diketahui secara pasti karena motivasi merupakan hal yang ada dalam diri seseorang dan tidak tampak dari luar.
Ø PROSES MOTIVASI
Motivasi bisa muncul jika seseorang merasakan adanya kebutuhan terhadap suatu hal atau barang, dan berharap akan memperoleh manfaat tertentu dari barang atau hal tersebut.
Jeffrey at al (1996)
Menyebutkan bahwa proses motivasi terjadi karena adanya kebutuhan,keinginan, atau harapan yang tidak terpenuhi yang menyebabkan timbulnya ketegangan.
Agar pemberian motivasi berjalan dengan lancar, proses motivasi yang jelas harus ada.
1.Tujuan
Perusahaan harus bisa menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai,baru kemudian memotivasi konsumen ke arah itu. Begitu juga dari sudut konsumen, konsumen memiliki kebutuhan, misalnya rasa lapar maka produsen atau penjual memotivasi konsumen untuk membeli produknya.
2.Pemahaman kepentingan
Perusahaan harus bisa memahami keinginan konsumen, tidak hanya melihat dari kepentingan perusahaan semata.
3.Komunikasi efektif
Komunikasi efektif berarti melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka dapatkan.
4.Integrasi tujuan
Proses motivasi diperlukan untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah pencarian laba serta serta perluasan pasar,sedangkan tujuan individu konsumen pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.
5.Fasilitas
Perusahaan harus memberi memberi fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Ø KONSEP MOTIF DAN MOTIVASI
Perangsang materi dan
nonmateril oleh internal dan
eksternal perusahaan
Pangsangan keinginan
Pangsangan keinginan
Daya Penggerak dan
Kemauan
Pemenuhan kebutuhan
Penjelasan untuk keterangan diatas sebagai berikut.
* Perangsang materil dan nonmateril tercipta oleh internal eksternal perusahaan
* Rangsangan menciptakan keinginan (want) dan memengaruhi perilakukonsumen
* Keinginan menjadi daya penggerak dan kemauan konsumen
* Kemauan konsumen menghasilkan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan
* Kebutuhan dan kepuasan mendorong penciptaan perangsang yang selanjutnya (siklus)
Ø TUJUAN MOTIVASI KONSUMEN
Menurut Setiadi (2003), tujuan motivasi adalah
1. Meningkatkan kepuasan;
2. Mempertahankan loyalitas;
3. Efisiensi;
4. Efektivitas;
5. Menciptakan suatu hubungan yang harmonis antara produsen atau penjual dengan konsumen atau pembeli;
Ø ASAS MOTIVASI
Menurut Setiadi (2003:101), asas motivasi terdiri atas :
1. Asas Mengikutsertakan
2. Asas Komunikasi
3. Asas Pengakuan
4. Asas Wewenang Yang Didelegasikan
5. Asas Perhatian Timbal Balik
Dari beberapa asas motivasi tersebut dapat disumpulkan bahwa dalam pemberian motivasi kepada konsumen harus ada hubungan timbal balik yang harmonis antara perusahaan dan konsumen.
Ø KEBUTUHAN DAN TUJUAN DALAM KONTEKS PERILAKU KONSUMEN
Mempunyai peranan yang sangat penting karena motivasi timbul dengan adanya kebutuhan yang belum terpenuhi dan tujuan yang ingin dicapai
Setiadi (2003:102)
Menyatakan bahwa secara garis besar kebutuhan konsumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Fisiologis
2. Keamanan
3. Afiliasi dan kepemilikan
4. Prestasi
5. Kekuasaan
6. Ekspresi diri
7. Urutan dan pengertian
8. Pencarian variasi
9. Atribusi sebab akibat
Ø KLASIFIKASI MOTIF
Motif yang dimiliki setiap konsumen sangat berpengaruh terhadap keputusan yang akan di ambil. Motivasi dibagi menjadi 2 yaitu motivasi yang rasional dan motivasi yang irasional
* Setiadi (2003:104)
Menyebutkan bahwa motif didasarkan pada pikiran yang sehat, patut, dan layak.
* Loudon dan Bitta (2008)
Klasifikasi motif ada 3 yaitu
1. Motif fisiologis dan motif psikogenik
2. Motif disadari dan motif tidak disadari
3. Motif positif dan motif negativ
Pembelian dilakukan atas dasar kemampuan produk menstimulasi dan memuaskan emosi.
Ø METODE DAN BENTUK PEMBERIAN MOTIVASI
Setiada (2003).
l Pemberian motivasi terdiri atas:
1. Metode langsung (direct motivation), yaitu motivasi yang diberikan secara langsung kepada setiap konsumen untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya.
2. Metode tidak langsung (indirect motivation), yaitu motivasi yang diberikan hanya berupa fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah konsumen untuk melakukan pembelian.
l Bentuk motivasi yang diberikan perusahaan.
1. Motivasi positif (insentif positif), yaitu motivasi yang diberikan oleh produsen yang tidak hanya berupa senjumlah uang tetapi juga bisa memotivasi misalnya pemberian hadiah, diskon dan pelayanan.
2. Motivasi negativ (insentif negativ), yaitu motivasi yang dikaitkan dengan pemberian ganjaran pada sejumlah pembelian tertentu.
Keduanya terkadang digunakan secara bersamaan, tergantung pada kebijakan perusahaan.
Ø BEBERAPA TEORI MOTIVASI
Ada 5 teori motivasi yaitu :
1. Teori hierarki kebutuhan maslow
Yaitu seseorang berprilaku karna adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan.
- Manusia adalah makhluk sosial yang berkeinginan.
- Suatu kebutuhan yang terpuaskan tidak menjadi alat motivator bagi pelakunya.
- kebutuhan manusia tersusun dalam suatu jenjang
Maslow’s Hierarchy of needs
Self
Actualization
Esteem Needs
(self esteem)
Social Needs
(sense of belonging, love)
Safety Needs
(security, protection)
Physlologlcal Needs
(hunger thirst
Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa hierarki kebutuhan menurut maslow adalah kebutuhan fisiplogis.
2. Teori pembelajaran McCalland
Yaitu kebutuhan yang dipelajari melalui kehidupan dalam suatu budaya, seseorang belajar tentang kebutuhan dengan mempelajarinya.
3. Teori dua faktor dari Herzberg
Yaitu herzberg mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor motivasi
4. Teori motivasi Herzberg
Yaitu teori ini mengembangkan teori motivasi dua faktor, kelebihan teori ini adalah sebagai berikut
- Teori ini dikemukakan atas dasar penelitian herzberg.
- Teori ini dapat mengetahui apa yang harus dihindari dan apa yang harus dilakukan agar konsumen merasa puas terhadap produk tertentu.
Sementara kekurangan nya adalah
- Teori ini terlalu menyederhakan sifat kepuasan konsumen.
- Teori ini sesungguhnya didasarkan atas percontohan sejumlah akuntan dan insinyur.
5. Teori motivasi rata-rata
Teori ini lebih didasarkan pada fisiologi sehingga berorientasi lebih kognitif. Berikut gambaran mengenai beberapa teori motiovasi rata-rata dapat dilihat pada tabel berikut.
1. Teori proses-perlawanan
2. Mempertahankan tingat
stimulasi optimum
3. Motivasi untuk pengalaman
hedonis
4. Keinginan untuk
mempertahankan kebebasan
perilaku
5. Motivasi untuk menghindari
risiko
6. Motivasi untuk menghubungkan sebab akibat
|
Teori-teori yang didasarkan pada fisiologi
Teori-teori yang lebih didasarkan
Pada aspek kognitif
|
Menurut teori peroses perlawanan apabila seorang menerima rangsangan yang dengan segera menimbulkan reaksi emosional positif atau negatif, dua hal itu terjadi. Agar lebih jelas tentang teori proses perlawanan ini,
A. Reaksi emosional awal
B. Reaksi emosional perlawanan
C. Reaksi emosional yang di rasakan
Ø PENGERTIAN AFEKSI
* Menurut Mowen dan Minor (2002), afeksi (affection) adalah penomena kelas mental yang secara unik dikarakteristikkan oleh pengalaman yang disadari yaitu keadaan perasaan subjektif, yang biasanya muncul bersama-sama dengan emosi dan suasana hati.
* Menurut Peter dan Olson (2000), menyatakan bahwa afeksi merupakan tanggapan internal psikologis yang dimiliki konsumen terhadap rangsangan lingkungan dan kejadian yang berlangsung. Afeksi melibatkan perasaan.
Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa afeksi adalah tanggapan konsumen terhadap suatu rangsangan yang berasal dari lingkungan dengan melibatkan perasaan.
Ø JENIS TANGGAPAN AFEKTIF
Ketika menerima rangsangan dari lingkungan tanggapan atas rangsangan tersebut berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Peter dan Olson (2000)
Peter dan Olson (2000) Jenis tanggapam efektif
Jenis
Tanggapan
Afektif
|
Tingkat
Gerakan
Fisiologis
|
Intensitas
Atau
Kekuatan
perasaan
|
Contoh Afeksi
Positif dan Negatif
|
Emosi
Perasaan
Tertentu
Suasana hati
|
Aktivasi
Dan gerakan
tinggi
Aktifasi dan gerakan lemah
|
Kuat
Lemah
|
Gembra dan cinta
Takut, bersalah, marah,
Kehangatan,
penghargaan, kepuasan, Kesedihan, muak
Siaga, santai, senang
Sendu, bosan, lesu
Suka, bagus,
menyenangkan
Tidak suka, jelek, tidak
menyenangkan
|
Table diatas memiliki perbedaan dalam tingkatan keterlibatan gerakan badan atau intensitas yang menyertai ketika mengalami keempat efeksi tersebut. Semakin kuat tanggapan efektif, termasuk ketakutan atau marah, semakin mampu tanggapan tersebut melibatkan tanggapan fisiologi, seperti, meningkatnya tekanan darah atau debaran jantung pernapasan, dan mulut kering.
Mowen dan Minor (2002) jenis tanggapan efektif
Terdorong
Gembira Marah
Menyenangkan Tidak menyenangkan
Bahagia Sedih
Pasif
Gambar diatas menjelaskan bahwa tanggapan efektif dalam diri manusia terdiri atas dua dimensi yaitu,
1. Menyenangkan dan Tidak Menyenangkan
2. Terdorong-pasif
Menurut Sunarto (2003) menyatakan bahwa intensitas konsumen untuk merasakan emosi ada tiga yaitu:
1. Konsumen mengalami emosi yang kuat
2. Konsumen mengalami seluruh emosi
3. Konsumen berbeda dalam intensites emosi
Ø SISTEM EFEKTIF
Menurut Peter dan Olson (2000), sistem efektif terdiri atas lima dasar yaitu :
1. Sistem efektif umumnya reaktif. Artinya, sistem efektif seseorang biasanya menanggapi aspek nyata pada lingkungan dengan segera dan secara otomatis
2. Masyarakat memiliki kontrol langsung yang kecil atas tanggapan efektif mereka.
3. Tanggapan efektif secara fisik ada di dalam tubuh manusia.
4. Sistem efektif dapat menanggapi berbagai rangsangan.
5. Tanggapan yang paling berpengaruh adalah belajar.
Ø PENYEBAB DAN DAMPAK KEADAAN AFEKTIF KONSUMEN
Perspektif eksperiensial
|
Perspektif eksperiensial meminta para peneliti dan manajer untuk mempertimbangkan peran efeksi untuk memotivasi perilaku konsumen
|
Formasi sikap
|
Afeksi merupakan salah satu komponen sikap terhadap sebuah produk, iklan, atau objek lainnya
|
Pemroscsan Informasi
|
Keadaan efektif dapat memengaruhi memori, kapasitas kognitif, dan perhatian.
|
Perilaku pilihan
|
Sebuah pilih dapat didasarkan atas aturan penyeleksian opsi yang membuat seseorang merasa hal tersebut sebagai yang terbaik.
|
Proses pascapembelian
|
Afeksi berhubungan erat dengan kepuasan pascapembelian, kesetiaan merek, dan perilaku keluluhan.
|
Proses komunikasi
|
Pesan-pesan yang diciptakan berfokus pada pemunculan emosi
|
Pengaruh situasional
|
Keadaan suasana hati yang berasal dari situasi konsumen dan penggambaran keadaan afektif yang ringan
|
Ø IMPLEMENTASI TEORI MOTIVASI DALAM STRATEGI PEMASARAN
1. Merancang segmentasi pasar
2. Menargetkan (targeting)
3. Memosisikan (positioning)
Imro'atul Hasanah
Feby Agustino
Tidak ada komentar:
Posting Komentar